Pendekatan Green Eco Tourism Berbasis Budaya dalam Memajukan Pariwisata Bahari
Main Article Content
Abstract
Abstrak
Pulau Kelapa Dua merupakan pulau pemukiman terkecil di wilayah Kepulauan Seribu.
Agak sedikit berbeda dengan pulau-pulau pemukiman lainnya, di pulau ini masih dapat kita jumpai rumah-rumah panggung khas masyarakat pesisir yang terbuat dari kayu. Penduduk Pulau Kelapa Dua ini berasal dari Bugis yang merupakan pelaut ulung sehingga sejak lebih dari 30 tahun yang lalu bermukim di Pulau Kelapa Dua hingga saat ini. Hampir 98 % warga Pulau Kelapa Dua merupakan nelayan ikan dan cumi-cumi terutama para Bapak-Bapak, sedangkan Ibu-Ibunya berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga yang merangkap sebagai Anggota Kelompok Usaha Bersama / KUBE. Kegiatan pengabdian masyarakat ini mengetengahkan Analisa SWOT serta memberikan pelatihan pelayanan prima untuk pemandu wisata berbasis eko wisata. Kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan kepada masyarakat Pulau Kelapa Dua, terutama dalam meningkatkan kegiatan Eco-pariwisata yang ada di Pulau Kelapa Dua.
Abstract
Kelapa Dua island is a small island in the thousand island archipelago. Typical houses of Kelapa Dua are traditional Bugis stilt wooden house. The community who lives in Kelapa Dua island are originally from South Sulawesi. More than 30 years ago the brave fishermen from Bugis sailed across the ocean from South Sulawesi and some of them settled in the thousand islands area. Almost 98% of them are fisherman, and the housewife are members of Work Collaboration Cooperative. This paper presents the SWOT analysis of Kelapa Dua island and report the capacity development program conducted to the Kelapa Dua tourist guide. This program improves service excellence and is targeted to ensure sustainability in implementing Eco-tourism in Kelapa Dua Island.