Main Article Content

Firdaus Basbeth Sugeng Hari Wisudo Mulyono Baskoro Mohammad Imron

Abstract

Perikanan cumi-cumi di perairan Kabupaten Kaimana Provinsi Papua Barat, Indonesia, masih belum berkembang, walaupun potensi sumber daya perikanannya sangat besar. Pendapatan nelayan masih rendah dan tingkat kemiskinan masih tinggi. Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir, penurunan populasi ikan dan cumi-cumi telah menimbulkan kekhawatiran tentang kesehatan ekosistem laut. Makalah ini berfokus pada pelatihan, pendampingan pembuatan dan pemasanagan atraktor cumi-cumi di Kabupaten Kaimana Propinsi Papua di Indonesia. Konsep nilai tambah hasil perikanan dan konsep usaha bersama melaui koperasi juga diperkenalkan pada masyarakat nelayan. Metoda yang digunakan adalah pendampingan pemilihan lokasi, sosialisasi atraktor, pendampingan pembuatan atraktor, pendampingan pemasangan atraktor dan seminar tentang konsep koperasi dan nilai tambah. Efektivitas pelatihan, dan pembuatan atraktor cukup tinggi (70%) dengan indikator keberhasilan yaitu pemahaman konsep dan kemandirian pembuatan alat.  Sedangkan efektivitas atraktor itu sendiri setelah dievaluasi adalah 70% (sangat efektif). Ditemukan bahwa penerangan cahaya atraktor memiliki efek negatif pada hasil penempelan telur, sehingga disarankan untuk menambah rumbai-rumbai untuk membuat atraktor menjadi lebih remang-remang. Gagasan lain adalah pembentukan koperasi untuk memperlancar rantai pasok, termasuk penyediaan, kotak pendingin, alat angkut dengan membentuk koperasi modern dengan teknologi untuk membuka akses pada pasar yang lebih luas. Kegiatan PKM ini dinilai sangat bermanfaat dan nelayan di Kabupaten Kaimana sangat mengharapkan program ini dapat dilanjutkan ini secara berkala.

Article Details

Section
Articles